BERKONGSI NIKMAT IMAN, ISLAM ALLAHHU AKBAR

Saturday, September 25, 2010

CINTA yang HAKIKI




CINTA yang HAKIKI


Cinta bagaikan lautan, sungguh luas dan indah.
Ketika kita tersentuh tepinya yang sejuk,
Ia mengundang untuk melangkah lebih jauh ke tengah,
Yang penuh rintangan, hempasan dan gelombang pada siapa sahaja yang ingin mengharunginya.

Namun carilah cinta yang sejati,
Di lautan cinta berbiduk takwa berlayarkan iman
Yang dapat melawan gelombang syaitan dan hempasan nafsu,
Cinta kepada Allah...
Itulah yang hakiki, yang kekal selamanya.
Adapun cinta kepada makhluk-Nya,
Pilihlah cinta yang hanya berlandaskan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Bukan karena bujuk rayu syaitan,
Bukan pula karena desakan nafsu yang menggoda.
Cintailah Allah, berusahalah untuk menggapai cinta-Nya.


Untuk menggapai Cinta-Nya, menurut Ibnu Qayyim, ada 10 perkara yang harus dilakukan:

1. Membaca Al-Quran (sbg surat cinta-Nya) dan memahaminya dengan baik.

2. Mendekatkan diri kepada Allah dengan solat sunat sesudah solat wajib.

3. Selalu menyebut dan berzikir dalam segala keadaan dengan hati, lisan dan perbuatan.

4. Mengutamakan kehendak Allah di saat berbenturan dengan kehendak hawa nafsu.

5. Menanamkan dalam hati Asma’ul Husna dan sifat-sifatnya dan memahami maknanya.

6. Memperhatikan kurnia dan kebaikan Allah kepada kita.

7. Menundukkan hati dan diri ke pangkuan Allah.

8. Menyendiri bermunajat dan membaca kitab sucinya di waktu malam ketika orang sedang nyenyak tidur.

9. Bergaul dan berkumpul bersama orang-orang soleh, mengambil hikmah dan ilmu dari mereka.

10. Menjauhkan sebab-sebab yang dapat menjauhkan kita daripada Allah.


Saling mencintailah karena Allah agar dapat mendapatkan kecintaan Allah.
Dalam hadith Qudsi Allah berfirman;

“CintaKu harus Kuberikan kepada orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, CintaKu harus Kuberikan kepada orang-orang yang saling berkorban karena-Ku, dan Cinta-Ku harus Kuberikan kepada orang-orang yang menyambung hubungan karena-Ku”.

Hiduplah di bawah naungan cinta dan saling mencintailah karena keagunganNya, niscaya akan mendapatkan naungan Allah, yang pada hari itu tidak ada naungan selain naungan-Nya.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda;
“Pada hari kiamat Allah berfirman: Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagunganKu? Pada hari yang tiada naungan selain naunganKu ini, Aku menaungi mereka dengan naunganKu“. (HR. Muslim)


Bahkan Allah memuliakan mereka yang saling mencintai dan bersahabat karena Allah, yang membuat para nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka mereka. Nasa’i meriwayatkan dengan sanad dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda;

“Di sekeliling Arasy, terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang berpakaian dan berwajah cahaya pula. Mereka bukanlah para nabi atau syuhada, tetapi para nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka”.


Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, beritahulah kami tentang mereka!”

Beliau bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, bersahabat, dan saling mengunjungi karena Allah” .



Ya Allah, kurniakanlah kepada kami Cinta terhadap-Mu
Dan Cinta kepada mereka yang mencintai-Mu,
Dan apa sahaja yang mendekatkan kami kepada Cinta-Mu,
Jadikanlah Cinta-Mu itu lebih berharga bagi kami daripada air yang sejuk bagi orang yang dahaga.

Sahabat Hikmah...
Sudahkah kita menemukan cinta yang hakiki, cinta yang sejati dalam hidup ini?
Sejauh mana kita mengenal-Nya, asma’ (nama)-Nya, sifat-sifat-Nya, kehendak-Nya, larangan-Nya?
Seringkah kita mengingati-Nya, menyebut nama-Nya melalui zikir-zikir yang panjang?
Seringkah kita mendekatkan diri kepada-Nya dengan sholat serta ibadah-ibadah lainnya?
Seringkah kita merintih, mengadu dan mengharap kepada-Nya melalui untaian doa yang keluar dari lubuk hati.
Sudahkah kita mengikuti kehendak-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya?
Apakah kita mencintai seseorang karena-Nya atau karena dorongan nafsu kita sendiri?
Sejauh mana kita berusaha untuk memenangkan Allah atas hawa nafsu kita sendiri?


(Sumber Lutfi S Fauzan's Note)



" Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka menCINTAinya sebagaimana mereka menCINTAi Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat CINTAnya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (QS Al Baqarah : 165)

Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu CINTAI daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS At Taubah : 24)

Katakanlah ( Hai Muhammad) : "Jika kamu (benar-benar) menCINTAi Allah, ikutilah aku (Muhammad SAW), niscaya Allah menCINTAimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran : 31)

Friday, September 24, 2010

BILA AKU JATUH CINTA



BILA AKU JATUH CINTA


Rabb..
Betapa banyak orang yang mengumbar dusta atas nama cinta…
Aku sama sekali tak mengerti..

Betapa banyak orang yang menangis kerana tersakiti oleh cinta..
Aku tak mengerti..

Tak sedikit orang yang hancur juga katanya karena cinta..
Aku sungguh tak mengerti..

Namun ada pula yang bahagia, juga katanya karena cinta..
Kembali aku tak mengerti..

Rabb..
Pada-Mu ku katakan aku tak tahu apa itu cinta..
Seperti apa jatuh cinta..
Dan bagaimana itu cinta..

Aku pernah menaruh harapan pada manusia,
Namun kekecewaan yang ku dapatkan,
Rabb bila itu jatuh cinta..
Jangan biarkan aku merasakannya lagi..

Aku pernah memelihara kesetiaan pada manusia,
Kembali penghianatan yang kurasakan,
Bila itu disebut cinta,
Kumohon jauhkan aku darinya..

Pernah pula kurangkai mimpi,
Membangun istana yang indah dengan manusia..
Namun semuanya porak-poranda,
Bila itu yang namanya cinta, matikan rasa itu padaku..

Rabb..
Aku hanya ingin jatuh cinta pada seseorang yang juga mencintai-Mu..
Aku hanya ingin menaruh harapan, pada seseorang yang hanya berharap pada-Mu..
Aku hanya ingin memelihara kesetiaan pada dia yang mau menggadaikan diri dan jiwanya pada-Mu..
Aku hanya ingin merajut mimpi membangun seribu istana, pada dia yang merindukan wajah-Mu..

Rabb..
Ini janjiku pada-Mu..
Bila kelak Kau mempertemukan aku dengannya..
Maka Akan ku persembahkan selaksa cintaku padanya..
Menjadikannya satu-satunya perhiasan terindah di mata dan hatiku,
Bukan karena keindahan fisiknya..

Akan ku jaga kehormatannya dengan sebaik-baiknya,
Bukan karena kedudukannya yang tinggi..

Akan kudidik generasi-geberasi penerus kami menjadi generasi rabbani,
Bukan karena kenikmatan dunia..

Namun karena cintaku, cintanya, cinta kami.. Terikat oleh Cinta-Mu..

Thursday, September 23, 2010

MENCINTAI DALAM HENING




MENCINTAI DALAM HENING

Duhai gadis, maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu..
Maka dengarlah..

Gadis, Saat ku jatuh cinta..
Tak akan ku berucap..
Tak akan ku berkata..
Namun ku hanya akan diam..

Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan.
Tak akan ku menggoreskan..
Yang ku lakukan hanyalah diam..

Aku tahu, cinta adalah fitrah..sebuah anugrah tak terperih..
Karena cinta adalah kehidupan.
Karena rasa itu adalah cahaya.
Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita..
Namun.. Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dgn anggun.
Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna.
Cinta terkadang mbuatmu bahagia, namun tak jarang mbuatmu menderita.
Cinta ada kalanya manis bagaikan gula,
Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir.
Cinta adalah perangkap rasa..
Sekali kau salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita.

Maka gadis, Agar kau dapat keluar dari belenggu itu.
Dan mampu melaluinya dgn anggun..
Maka mencintailah dalam hening.
Dalam diam..
Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari.
Namun juga, jangan kau sikapi dgn berlebihan.
Jangan kau umbar rasamu.
Jangan kau tumpahkan segala sukamu..

Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dgn tenang..
Kita percaya takdir bukan?
Kita tahu dengan sangat jelas...
Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya?
Jadi, apa yang kau risaukan?
Biarkan Allah yg mengaturnya,
Dan yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja..

Cobalah renungkan...
Dia yang kau cinta, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu..
Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam,
Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Gadis, kita tak tahu dan tak akan pernah tahu..
Hingga saatnya tiba..
Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika smua rasa telah kau umbar...
Namun ternyata kelak bukan kau yg dia pilih untuk mendampingi hidupnya?
Gadis, Karena cinta kita begitu agung untuk di umbar..
Begitu mulia untuk di tampakkan..
Begitu sakral untuk di tumpahkan..

Dan sadarilah gadis, fitrah kita wanita adalah pemalu,
Dan kau indah karena sifat malumu..
Lalu, masihkah kau tampak menawan jika rasa malu itu telah di nafikan?
Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap..
Duhai gadis, jadikan malu sebagai selendangmu..
Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan..
Dalam jeruji kesetiaan..
Yah.. Kesetiaan padanya yg telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Lauhul Mahfuzh..
Jauh sebelum bumi dan langit dicipta..

Maka cintailah dlm hening.
Agar jika memang bukan dia yg ditakdirkan untukmu,
Maka cukuplah Allah dan kau yg tahu segala rasamu..
Agar kesucianmu tetap terjaga..
Agar keanggunanmu tetap terbias..

Maka, ku beritahukan padamu,
Pegang kendali hatimu..Jangan kau lepaskan.
Acuhkan semua godaan yg menghampirimu..
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan..
Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan..

Gadis... yg kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya..
Maka, peganglah kendali hatimu,
Lalu..Arahkan pd Nya..
Dan cintailah dalam diam..
Dalam hening..
Itu jauh lebih indah..

Jauh lebih suci..



Wednesday, September 22, 2010

AKU MAKIN CINTA




AKU MAKIN CINTA


Saat ku lelah..
Mengais setiap asa dan harapan..
Ku temukan ketidak pastian..

Saat ku letih..
Mengejar ribuan mimpi-mimpi dan cita-cita..
Tapi yang ku peroleh di genggaman tak sesuai keinginan..

Saat ku terseok, berpeluh..
Mendaki setiap keinginan..
Tapi ku sadari aku masih berpijak di bumi..

Kembali ku kecewa..

Begitu banyak permintaan..
Begitu banyak harapan..
Juga begitu banyak kekecewaan..

Smuanya ku gantungkan pada-Mu,
Berharap Kau memberi semua yang ku pinta..
Menanti semua asa Kau jadikan nyata..

Saat Kau memberikan semua yang tak ku pinta..
Ingin ku marah, menuntut, dan menghujat pada-Mu..

Namun, aku tak bisa..
Aku hanya bisa terdiam, terpekur dan merenungi semua..

Dan ku dapatkan..

Hingga nafasku saat ini,
Semua telah Kau atur dengan demikian sempurna..
Hingga detak jantungku saat ini,
Semua yang Kau beri adalah yang terbaik dari smua pilihan yg ada.
Hingga desiran darahku saat ini,
Semua langkahku begitu Kau jaga..
Dan hingga setiap detik yang ku lalui kini,
Kau senantiasa mengarahkanku ke arah yang terindah..
Jalan menuju suatu titik yang jauh lebih indah,
Jauh lebih manis dari semua yang ku pinta..

Kini ku sadari..
Kau tak memberi apa yang ku pinta,
Tapi Kau selalu memberi apa yg aku butuhkan..

Rabbana..
Tahukah Kau, betapa cinta dan sayangku padaMu selalu..
Dan akan selalu bertambah..

Dan aku pun tahu,
Kasih dan Rahmat-Mu padaku membumbung, melangit luasnya..

Karena ku tahu,
Bahwa terkadang Kau mengabulkan permohonanku
Dengan tidak memberikan apa yang ku pinta..
Karena Kau tahu setiap petaka yang tersembunyi di balik keinginanku..

Karenanya aku makin mencintai-Mu..


Saturday, September 18, 2010

RADIX GEMPUR MESIR...
ISKANDARIAH, TANTA DAN KAHERAH, MESIR 2010




Bersama penceramah Hebat dan Mantap

PENGARAH JATI MAHKOTA / SETIA
1-UST MOHD ZAHIR GHAZALI
2-UST MOHD RAMIZU ABDULLAH..
3-UST...? ehem..2 INSYAALLAH...^__^

“SILAHKAN BERMAKSIAT KEPADA ALLAH, TETAPI JANGAN MENGGUNAKAN APA YANG MENJADI MILIK-NYA !”




Pada suatu masa seorang ahli maksiat bertemu dengan temannya yang ahli ibadah dan baru keluar dari masjid, kemudian dia bertanya:
“ Bro, mengapa Loe tidak lagi mau bergabung dengan kami ? Apa yang membuat Loe tidak mau mengikuti kami? Ayolah biar adil, Loe boleh ke masjid, tapi jangan meninggalkan kami lahh”


Temannya yang ahli ibadah berkata:
“ Bro…Gue tidak mau mendurhakai Allah… Silahkan Loe bermaksiat kepada Allah, tetapi jangan menggunakan apa yang merupakan milik-Nya, Gue tidak mau durhaka kepada-Nya !”

Ahli maksiat tadi akhirnya pergi dengan kecewa…dan mengatakan:
“ Ya udah kalau Loe gak mau balik…kita pisah.”

Ahli ibadah berkata:
“Tidak bro, Gue selalu ingin bersama kalian, bukan hanya sampai mati, tetapi sampai waktu sesudah mati”

“Tidak, Loe sudah tidak setia dengan kami.” Jawab ahli maksiat sambil ngeloyor pulang ke rumahnya.

Sesampai di rumahnya, menjelang tidur dia teringat perkataan temannya yang ahli ibadah

“ Bro…Gue tidak mau mendurhakai Allah… Silahkan kalian bermaksiat kepada Allah, tetapi jangan menggunakan apa yang merupakan milik-Nya, Gue tidak mau durhaka kepada-Nya !”

Dia mulai merenungkan apa yang dia dengar dari temannya tentang apa yang selama ini telah dilakukannya:
“Mengapa dia berkata begitu? Pada waktu gue mabok, gue mencuri, gue main cewek apakah ada milik Allah yang gue pakai ?”


Lama dia berpikir dan merenung…Tiba-tiba ahli maksiat mendengar pengumuman dari musholla tentang kematian:
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun, telah berpulang ke Rahmatullah Fulan bin Fulan pada jam 22.00. Akan dimakamkan besok hari jam 09.00. Sesungguhnya kita semua milik Allah dan sesungguhnya kita semua akan dikembalikan kepada-Nya.”


Kemudian dalam hati ahli maksiat berkata:
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.. Sesungguhnya kita semua milik Allah dan sesungguhnya kita semua akan dikembalikan kepada-Nya…???”

“Jadi tubuh gue milik Allah…?”
“Mata gue milik Allah…?”
“Mulut, telinga, tangan dan kaki semuanya milik-Nya….?”
“Padahal selama ini gue merasa diri ini milik diri gue sendiri, sehingga gue bebas menentukannya sesuai kehendak gue. Tapi gue dulu gak ada, dan Allah yang menciptakan gue dan memberi kehidupan gue???”

“Astaghfirullahal ‘azhim…. Kok teganya ya …. Gue menggunakan apa-apa yang dipinjamkan oleh Allah untuk hidup…tapi gue menggunkannya bukan sesuai kehendak-Nya, bahkan gue menggunakannya untuk hal-hal yang dibenci-Nya…. Sungguh Allah Maha Adil menghukum orang-orang yang berbut maksiat ”

“Yaaa Allah …masihkah ada pintu taubat untukku yang sudah begitu banyak bermaksiat kepada-Mu?”

“Yaaa Allah …bila Engkau tidak mengampuniku dan mengasihaniku niscaya aku termasuk orang-orang yang sangat merugi.”




Cerita di atas memberikan pelajaran kepada kita, bahwa:
Kita tidak mempunyai apa-apa
Bahkan diri kita ini adalah bukan milik kita sendiri
Semuanya adalah pinjaman dari Allah SWT
Langit, bumi dan apa yang di antara keduanya… semuanya Milik Allah
Allah Maha Kaya…
Dan kita miskin papa…

Namun apakah milik Allah itu semua telah dipergunakan sesuai Kehendak-Nya?
Telinga yang kita gunakan untuk mendengar..?
Mata yang kita gunakan untuk melihat..?
Mulut yang kita gunakan untuk makan..?
Lidah yang kita gunakan untuk bisacara..?
Tangan yang kita gunakan untuk berbuat..?
Kaki yang kita gunakan untuk melangkah..?
Apakah semuanya sesuai dengan KEHENDAK Sang PENCIPTA dan PEMILIK...?
Atau masih digunakan sesuai kehendak NAFSU walaupun Allah MURKA..?
Mata, telinga, mulut, lidah, tangan dan kaki kita apakah sudah digunakan sesuai kehendak-Nya?

Termasuk rambut wanita nan indah apakah sudah ditutup sesuai kehendak Sang Pemilik?
Karena Allah subhaanahu wa ta'alaa berfirman:

"Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan JILBABnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang." (QS Al Ahzab : 59)

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain KERUDUNG ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS An Nur : 31)

"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS Al Baqarah : 284)

“SILAHKAN BERMAKSIAT KEPADA ALLAH, TETAPI JANGAN MENGGUNAKAN APA YANG MENJADI MILIK-NYA !”

Semoga kita selalu mendapat TAUFIQ/HIDAYAH dan dilindungi dari keburukan NAFSU serta kejahatan SYAITHAN

Wallahu a'lam bishowab

Friday, September 17, 2010

TAUBATNYA SEORANG PREMAN (Kisah Nyata Seorang Ulama Besar di Baghdad)




Sejak dini, aku hidup sebagai pemabuk, tersesat dan ahli maksiat. Menzalimi manusia, merampas harta orang lain, makan riba dan bahkan menggebuki orang adalah pekerjaan harianku. Tak ada hari dalam hidupku tanpa berbuat zalim terhadap manusia. Nyaris semua bentuk maksiat pernah aku lakukan.. Bahkan terkadang orang-orang yang tinggal di sekitarku ngeri mendegar namaku…

Aku ingin menikah

Pada suatu hari, aku sangat ingin menikah karena merindukan punya anak yang akan menghibur kehidupanku yang amat keras itu. Lalu, aku menikahi seorang gadis di kotaku (Baghdad)dan setelah hampir setahun istrikupun melahirkan seorang bayi wanita yang amat mungil lagi cantik. Bayi itu ku beri nama“Fatimah”.

Entah bagaimana, aku amat mencintai Fatimah, bahkan melebihi orang lain di sekitarku. Semakin Fatimah tumbuh dengan sehat, imanku semakin tumbuh pula dalam hatiku dan maksiat semakin berkurang dalam kehidupanku. Suatu hari, saat aku memegang gelas yang isinya khamar (minuman yang memabukkan), Fatimah melihatnya. Ia mencoba mendekatiku dan menghalangi akau meminum khamar tersebut. Aku tidak tahu kenapa Fatimah bisa melakukan hal itu. Pasti, Allah lah yang membuat Fatimah bisa berbuat seperti itu…

Fatimah semakin besar. Imankupun semakin bertambah dalam hatiku… Setiap aku mendekatkan diri pada Allah satu langkah, maka seperti itu pula aku menjauh dari maksiat. Kondisi seperti itu terus berlanjut sampai Fatimah berusia tiga tahun. Saat memasuki usia tiga tahun, tanpa sebab sakit sedikitpun, Fatimah meninggal dunia….

Kembali mejadi ahli maksiat

Sungguh tak masuk akal… peristiwa “kematian Fatimah” membuatku putus asa dan aku berbalik menjadi preman, lebih sadis dan kejam dari sebelum aku menikah…Aku kehilangan kesabaran yang seharusnya dimiliki oleh orang beriman saat menghadapi ujian. Aku gagal total dalam menghadapi ujian itu…

Kali ini, hidupku kembali sebagai ahli maksiat dan kezaliman. Bahkan lebih dahsyat dari sewaktu aku masih muda. Akhirnya, setan benar-benar berhasil mempermainkan kehidupanku. Sampai pada suatu saat, setan berkata padaku : "Hari ini, hari yang paling bahagia bagi kamu. Kamu silahkan mabuk semabuk-mabukknya yang belum pernah terjadi sepanjang hidupmu…"

Mimpi hari kiamat

Akupun bertekad untuk mabuk dan minum khamar sebanyak-banyaknya. Sepanjang malam itu kerjaku hanya minum dan minum khamar… Saat aku teler dan kemudian ketiduran, tiba-tiba aku bermimpi. Dalam mimpiku, aku sedang menghadapi sebuah peristiwa besar, yakni kiamat. Matahari tidak lagi memberikan cahayanya ke bumi. Laut berubah menjadi api raksasa.. Di bumi terjadi gempa yang amat dahsyat.. Semua manusia berkumpul di padang mahsyar..Manusia sangat banyak dan hilir mudik bergelombang-gelombang. Aku adalah salah satu di antara mereka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara orang yang memanggil Fulan bin Fulan.. "Ayo segera menghadap yang Maha Perkasa"…Saat itu aku melihat ada orang yang hitam pekat wajahnya karena sangat ketakutan.. Tak lama kemudian, aku mendengar suara memanggil namaku sambil berkata :" Ayo, segera kamu menghadap kepada yang Maha Perkasa"… Tiba-tiba saja semua manusia sangat banyak itu menghilang dari sekelilingku… Tinggal aku sendiri di tengah padang mahsyar yang amat luas itu.

Saat aku melihat ke suatu arah, tiba-tiba aku melihat ULAR yang sangat besar dan garang sedang menuju ke arah tempat aku berdiri sambil membuka mulutnya lebar-lebar..Aku lari dan berlari menjauh dari kejaran ular tersebut karena sangat takut, sampailah aku meihat seorang KAKEK yang sudah sangat lemah.. Lalu aku berkata : "Bapak! Tolonglah aku dan selamatkan aku dari ular itu!" Sang kakek berkata : "Wahai anakku, aku sendiri sangat lemah dan tidak berdaya sama sekali.. Cobalah anda lari ke suatu tempat di sana semoga ada yang bisa membantumu".. Akupun berlari ke arah yang ditunjukkan kakek tersebut dan ular tersebut di belakangku, sedang di hadapanku ada nyala api yang sangat panas..

Saat itu aku berkata dalam diriku, kamu lari dari kejaran ular atau masuk ke dalam api besar itu? Namun aku tetap berlari sedang ular itu semakin menghampiriku.. Aku coba balik lagi ke arah tempat seorang kakek yang menyarankan aku ke suatu tempat itu. Setelah melihatnya, aku berteriak memanggilnya kembali sambil berkata kepadanya: "Demi Allah, tolonglah selamatkan aku! Engkau berkewajiban menyelamatkanku"… Kakek itu pun menangis karena sedih melihat kondisiku sambil berkata : "Aku ini sudah sangat lemah, tidak mampu berbuat apa-apa, seperti yang kamu lihat sendiri. Cobalah lari ke arah bukit sana, semoga kamu selamat.."

Akupun berlari sekencang-kencangnya ke arah bukit yang diisyaratkan kakek tersebut…Sedangkan ular besar itu semakin mendekatiku. Setelah mendekati bukit tersebut, aku mendengar riuh suara anak-anak sedang beteriak memanggil anak-ku Fatimah sambil berkata : "Fatimah! Selamatkan ayahmu! Selamatkan segera ayahmu!"

Tiba-tiba saja Fatimah muncul di hadapanku. Seketika itu pula ketakutanku hilang dan rasa bahagia masuk ke dalam dadaku karena bertemu anakku yang meninggal saat berusia tiga tahun. Aku sangat bahagia karena bertemu anakku dan menyelamatkanku dari kondisi sulit seperti itu.. Lalu Fatimah memelukku dengan tangan kanannya sambil mengusir ular besar itu dengan tangan kirinya. Aku seperti mayat (orang yang sudah mati) tak berdaya karena ketakutan…

Setelah ular itu pergi, Fatimah tiba-tiba duduk di atas pangkuanku persis seperti saat dia masih hidup dulu.. Lalu Fatimah berkata :" Wahai ayahanda tercinta! Sudah saatnya orang-orang beriman itu hati mereka khusyuk mengingat Allah.. (QS. Al-Hadid / 57 : 16)".

Setelah mendengarkan ucapan Fatimah, aku bertanya padanya : "Wahai anakku, apakah gerangan ULAR BESAR itu? Lalu Fatimah menjawabnya: Itulah AMAL KEJAHATANMU. Dengan kejahatan dan kezaliman, berarti ayahanda sendiri yang membesarkannya dan nyaris ia memakan ayah..Tidakkah engkau tahu wahai ayahku bahwa semua amal yang dilakukan di dunia akan muncul dalam bentuk makhluk tertentu pada hari kiamat nanti? LAKI-LAKI yang LEMAH itu, menggambarkan AMAL SHOLEH ayah yang tak seberapa.. Engkau sendiri yang melemahkan dan mengerdilkannya sehingga ia menangis melihat kondisimu dan tak mampu berbuat apa-apa padamu."

Kemudian anakku meneruskan ucapannya : "Kalaulah bukan engkau sebagai orang tuaku dan kalaulah bukan aku meninggal saat masih suci (anak-anak), tidak ada lagi yang bermanfaat bagimu…."

Tobat dan kembali ke pangkuan Allah

Tiba-tiba aku terbangun sambil berteriak…"Saatnya ya Allah… Sekarang saatnya aku tobat yaa Robb…Benar, kapan saatnya bagi orang beriman untuk khusyuk hatinya mengingat Allah? Aku berjanji ya Allah…Sekarang juga saatnya…"

Setelah fikiranku agak tenang aku mandi. Saat itu persis waktu subuh. Setelah mandi, aku keluar rumah menuju masjid dekat rumahku dengan semangat bertobat dan kembali kepada pangkuan Allah. Saat aku masuk ke masjid, aku mendengar imam sedang membaca ayat persis seperti yang dibaca anakku dalam mimpi :

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ

"Tidakkah sudah tiba saatnya bagi orang-orang beriman untuk khusyuk hati mereka mengingat Allah dan terhadap apa yang yang turun dari kebenaran (Al-Qur’an). Dan janganlah mereka seperti orang-orang ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) sebelumnya, maka lama masanya (mereka durhaka pada Allah), lalu hati mereka jadi keras dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (QS. Al-Hadid/57 :16)


Itulah cerita Malik Bin Dinar sebagaimana yang Beliau ceritakan sendiri. Seorang ulama besar zaman tabi’in (generasi setelah sahabat) yang sebelumnya adalah preman besar. Beliau terkenal dengan kebiiasaannya menangis sepanjang malam sambil berdoa :

Ilahi… Engkau saja yang tahu siapa yang akan menjadi penghuni syurga dan siapa pula yang akan menjadi penghuni neraka.. Yang manakah aku yaa Robb?

Yaa Allah! Jadikanlah aku penduduk syurga dan jangan jadikan aku penghuni nerakamu!

Itulah Malik Bin Dinar. Setelah taubat, beliau belajar Islam dengan sungguh-sungguh sampai menjadi ulama besar di zamannya. Beliau terkenal setiap hari berdiri di pintu masjid sambil berseru :

Wahai hamba yang melakukan maksiat dan dosa, kembalilah kepada Tuhannmu!

Wahai hamba yang masih lalai, kembalilah kepada Tuhanmu!

Wahai hamba yang lari dari Robb (Tuhan Penciptanya), kembalilah kepada-Nya!

Tuhanmu memanggilmu malam dan siang sambil berkata padamu :

Siapa yang datang dan mendekatkan diri kepada-Ku satu jengkal, maka aku akan mendekat padanya satu hasta…

Siapa yang mendekatkan diri pada-Ku satu hasta, maka aku akan mendekat kepadanya satu depa…

Siapa yang datang padaku sambil berjalan, maka Aku akan datang padanya sambil berlari…

Semoga Allah melunakkan hati kita untuk taubat dan segera kembali kepada-Nya… Amin..

(Sumber: Qwarta Nahid Naviri's note)

Thursday, September 16, 2010

JUJURLAH ... JANGAN ADA DUSTA




JUJURLAH ...

KeJUJURan itu adalah suatu keharusan.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam menegaskan, “Berlaku JUJURlah, karena sesungguhnya keJUJURan itu menuntun kepada kebaikan, dan sesungguhnya keJUJURan itu menuntun ke SURGA. Dan jauhilah DUSTA, karena dusta itu menyeret kepada DOSA dan keMUNGKARan, dan sesungguhnya dosa itu menuntun ke NERAKA.” (HR Bukhari).

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang JUJUR.” (At-Taubah: 119)

“Jikalau mereka JUJUR (imannya) kepada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (Muhammad: 21)


Dan Allah subhanahu wata’ala juga berfirman di akhir surat Al-Ma’idah:

“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang JUJUR atas keJUJURan mereka, bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar.” (Al-Ma’idah: 119)

Inilah keadaan orang-orang yang JUJUR,

Orang-orang yang JUJUR kepada Allah dalam menunaikan kewajiban yang dibebankan dan orang-orang yang JUJUR meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh-Nya,

JUJUR dalam kesungguhannya untuk berbuat kebajikan dan bersegeranya dalam mengerjakan kebajikan tersebut,

Dan JUJUR bersama dengan teman dekatnya, dalam beramar ma’ruf nahi munkar, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

“Dan adalah orang-orang yang beriman baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan sebagian mereka adalah pelindung bagi sebagian yang lain, mereka memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar dan menegakkan shalat dan menunaikan zakat, dan menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan mendapatkan rahmat dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah: 71)


JUJUR bahwa sesungguhnya kita berada di negeri yang menipu, penuh dengan fitnah (ujian), syahwat, dan godaan. Negeri yang mengajak manusia untuk mengerjakan sesuatu yang diharamkan Allah,

“Dan tidaklah dunia itu kecuali hanyalah kesenangan yang menipu.” (Ali ‘Imran: 185)

JUJUR untuk berhati-hati selama masih hidup di dunia ini, untuk tetap bersama dengan orang-orang yang baik dan menjauhi teman bergaul yang jelek.

JUJUR dengan takut akan ringannya timbangan amalan, takut akan diberikannya catatan amalan dari arah kiri, karena sesungguhnya itu semua adalah musibah yang besar,

JUJUR untuk bersemangat menjalani amalan yang bisa mengantarkan kepada kebahagiaan dan keberhasilan, yang bisa memberatkan timbangan amalan dan diberikannya catatan amalan dari arah kanan, sehingga menjadi orang yang sukses dan berhasil.

JUJUR untuk bersungguh-sungguh berjihad melawan hawa nafsu, tidak enggan, bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Rabb, menjauhi segala bentuk maksiat kepada-Nya, dan tidak menyia-nyiakan waktu hidup di dunia.

JUJUR bahwa tanpa kesungguhan dan usaha keras tidak akan mendapat surga, bahkan akan terjerumus ke dalam kebinasaan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Seluruh ummatku akan masuk surga kecuali orang-orang yang enggan. Maka dikatakan kepada beliau: Wahai Rasulullah siapa orang-orang yang enggan itu? Beliau bersabda: Barangsiapa yang taat kepadaku, maka dia akan masuk surga dan barangsiapa yang bermaksiat kepadaku, maka sungguh dia telah enggan.” (HR Bukhari)


Dan Allah subhanahu wata’ala juga berfirman:

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (Ali Imran : 142)

“Dan benar-benar Kami akan menguji kalian sampai Kami tahu siapa yang benar-benar berjihad (bersungguh-sungguh) dan sabar di antara kalian dan akan Kami kabarkan keadaan kalian.” (Muhammad: 31).

“Barangsiapa bersungguh-sungguh maka sesungguhya dia telah bersungguh-sungguh untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan sesuatupun dari alam semesta ini.” (Al-’Ankabut: 6)

JUJUR bahwa Allah hanya akan bersama dan menolong orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam beragama.

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Kami, maka sungguh-sungguh akan Kami tunjukkan jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah bersama-sama orang yang berbuat baik.” (Al-’Ankabut: 69).



JANGAN ADA DUSTA...

Dan menDUSTAkan itu semua... akan menyesatkan, merendahkan diri dan berakhir dengan kebinasaan.

"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kamiberikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab),kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda) maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang menDUSTAkan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.

Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang menDUSTAkan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi." (Al A'raf : 175-178)

“Sesungguhnya orang-orang yang menDUSTAkan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit (ampunan) dan mereka tidak (pula) masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum (hal yg tidak mungkin). Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat kejahatan.” (Qs. al-A’raaf [7]:40).

Wallahu a'lam bishowab.

Wednesday, September 15, 2010

DEMI WAKTU



Mario Teguh @ Golden Ways

Saudaraku,
Buah hati dari ibu mu yang sahabat ibu ku,
Yang telah khusuk mendoakan mu dan mendoakan ku,
Bahkan jauh sebelum hari kelahiran mu dan kelahiran ku,

Sadarilah bahwa,

Kehidupan ini sudah BESAR, engkau tidak akan bisa membesarkannya lagi.
Sehingga sebetulnya engkau tumbuh dari ukuran-ukuran KECILl mu untuk menjadi pribadi yang pantas bagi kehidupan yang BESAR.

Dan yang ini adalah pengertian yang bila kau kuasai, engkau akan menguasai kehidupan,
bahwa....

"WAKTU ADALAH KESEMPATAN YANG PASTI MENUMBUHKAN SESUATU".

Mungkin kalimat ku itu terlalu kecil dan sederhana jika kau bandingkan dengan pembiasan orang lain kepadamu untuk mendengar kalimat-kalimat besar yang panjang dan berbunga rampai, tetapi yang berbuah kecil-kecil dan sedikit.

Aku ulangi ya?

"WAKTU ADALAH KESEMPATAN YANG PASTI MENUMBUHKAN SESUATU".

Maka janganlah ada sedikit keraguan di hatimu, bahwa...

Demi waktu,

Jika engkau tidak berSIKAP, berPIKIRr, dan berLAKU yang menumbuhkan KEKUATAN, engkau pasti menumbuhkan KELEMAHAN. Dan yang diLEMAHkan adalah KEHIDUPANMU.

Rasa ENGGAN adalah KEKUATAN yang sangat besar, baik untuk mencapai KEBERHASILAN atau menyebabkan KEGAGALAN.

Maka ENGGANlah terlibat dalam hal-hal yang TIDAK mengHASILkan.
Dan berSEGERAlah dengan hal-hal yang mengHASILlkan, walau sekecil apapun.

Demi waktu,

Jika bukan KEBAIKAN yang mewarnai hati, pikiran, dan gerakan-gerakan tubuh mu, pasti KEBURUKAN yang tumbuh subur dalam hari-hari mu. Dan yang diBURUKkan adalah KEHIDUPANMU.

Maka berSEGERAlah menambahkan keBAIKan dalam setiap langkah keseharian mu, agar keAJAIBan yang menata perjalanan hidupmu memindahkan mu ke jalan-jalan menuju taman-taman keINDAHan hidupmu.

Demi waktu,

Jika bukan KASIH SAYANG dan KEINDAHAN yang menjadi warna hati, wajah, dan cara-cara mu, pasti BUKAN KASIH SAYANG dan KEINDAHAN yang kau lihat dan rasakan di dunia ini. Dan yang dikejamkan adalah KEHIDUPANMU.

Engkau adalah PENA yang menuliskan CERITA kehidupanmu sendiri.
Jika cerita yang kau pilih berisi kasih sayang dan keindahan, maka tangan yang menggunakan mu adalah tangan Tuhan.



Sahabat pengisi hatiku,
Yang menjadi tujuan dari semua kerja keras ku,

Khidmat aku berharap bahwa engkau tidak mengijinkan KERAGUAN mengganggu yang telah kau mengerti sebagai yang baik bagi mu. Karena jika engkau MERAGUKAN KEBAIKAN, engkau MEMASTIKAN KERAGUAN sebagai penghalang keMULIAan mu.

Perhatikanlah ini...

Jika engkau bersumpah, engkau memulainya dengan “Demi TUHAN …”

Dan karena Tuhan serius dalam niat-Nya untuk meMULIAkan mu, Dia memulai dengan “Demi MASA …”

Dengan pengertian ini, mudah-mudahan pintu hatimu terbuka lebar dan me-RAKSASA-kan balai KEINDHAN yang menjadi ruang tertatanya semua kejadian dalam hidupmu.

Dengan pengertian ini, mudah-mudahan BIBIR mu BERGETAR dengan PUJIAN dan PUJAAN kepada Tuhan yang menjadi TUJUAN kehidupan mu, dan HATI mu berSUJUD dalam PENYERAHAN yang menyeluruh kepada Yang Maha Memelihara mu.

Engkau adalah KEKASIH Tuhan, dan tidak ada yang diinginkan-Nya kecuali meMULIAkan mu.

Maka, jika BESAR HARAPAN mu untuk menjadi PRIBADI yang berHARGA, HARGAilah waktu.

Dan tetapkanlah ini sebagai hukum bagi mu, bahwa…

HARGA mu hanya SEBANDING dengan PENGHARGAAN mu terhadap WAKTU.

<3 <3 <3


Sahabat Hikmah…
Untuk menyambut Ramadhan, marilah mulai sekarang kita memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk meMULIAkan diri kita di hadapan Allah dengan beramal, yang menurut kita amalan itu KECIL tetapi di hadapan ALLAH merupakan amalan yang SANGAT BESAR…dan akan MENYELAMATKAN diri kita di dunia dan akhirat.


Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari radhiyallaahu ‘anhu, Dia berkata: Rasulullah solallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

* BERSUCI adalah separuh dari keImanan,

*Bacaan ‘ALHAMDULILLAAH’ akan memenuhi beratnya timbangan (di akhirat),

*Bacaan ‘SUBHANALLAAH WALHAMDULILLAAH’ akan memenuhi ruangan langit dan bumi,

*SHOLAT adalah NUUR,

*SHADAQAH itu merupakan BURHAN,

*SHABAR itu merupakan DHIYA' ,

*Dan Al QUR’AN itu merupakan HUJJAH yang akan menjadi saksi atasmu atau membelamu.

Setiap jiwa manusia melakukan AMAL untuk menJUAL dirinya, maka sebagian mereka ada yang memBEBASkannya (dari siksa Allah) dan sebagian lain ada yang menJERUMUSkannya (dalam siksa-Nya).”

(HR Muslim)


Makna Hadits di atas adalah:

# Bersuci Adalah Separuh Iman
Ulama berbeda pendapat tentang makna bersuci merupakan separuh iman. Dua pendapat yang paling masyhur adalah:

Bersuci diartikan dengan bersuci dari najis maknawi, yaitu dosa-dosa, baik dosa batin maupun dosa zhahir. Karena iman ada dua bentuk, yaitu MENINGGALKAN dan MELAKUKAN, maka tatkala sudah meninggalkan dosa-dosa bererti sudah memenuhi separuh iman.

Bersuci diartikan dengan bersuci dengan air. Bersuci dengan air ada dua macam, yaitu bersuci dari hadats kecil dan hadats besar. Bila bersuci diartikan dengan suci dari hadats kecil dan hadats besar maka yang dimaksud dengan iman adalah solat. Jadi bersuci itu separuh dari solat. Solat dikatakan sebagai iman karena merupakan pokok amalan iman.

# “Alhamdulillah” Memenuhi Timbangan. “Alhamdulillah” adalah pujian bagi Allah atas seluruh kesempurnaan-Nya. Allah terpuji dalam lima hal sebagai berikut :
1. Terpuji karena kesempurnaan rububiyah-Nya.
2. Terpuji karena kesempurnaan uluhiyah-Nya.
3. Terpuji karena kesempurnaan asma dan sifat-Nya.
4. Terpuji karena kesempurnaan takdir-Nya.
5. Terpuji karena kesempurnaan syariat-Nya.

“Alhamdulillah” memenuhi timbangan dapat diartikan dengan dua penafsiran yaitu : Amalan yang lainnya diletakkan dalam timbangan terlebih dahulu kemudian “alhamdulillah”, maka penuhlah timbangan.

# ”Alhamdulillah” sebagai pasangan dari “subhanallah”. Agama sempurna dengan dua hal, itsbat dan tanzih. “Alhamdulillah” merupakan itsbat dan “subhanallah” merupakan tanzih. Maka jika “subhanAlloh” diletakkan dalam timbangan kemudian baru “alhamdulillah” penuhlah timbangan dan dengan dua kalimat itu akan memenuhi ruangan langit dan bumi.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada dua kalimat yang ringan pada lisan -yakni mudah diucapkan, tetapi berat sekali dalam timbangan -di akhirat-, dicintai oleh Allah Maria Pengasih, yaitu Subhanallah wa bihamdih dan Subhanallahil 'azhim." Artinya: Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya dan Maha Suci Allah yang Maha Agung. (Muttafaq 'alaih)


# Solat Sebagai Nur, Sodaqoh Sebagai Burhan dan Sabar Sebagai Dhiya'
Nur adalah cahaya yang tidak memancarkan sinar.
Burhan adalah cahaya yang memancarkan sinar namun tidak menyengat.
Dhiya’ adalah cahaya yang memancarkan sinar yang menyengat, dan membakar.

Solat dikatakan sebagai nur karena di dalamnya terdapat ketenangan.
Sodaqoh dikatakan sebagai burhan, karena di dalamnya terdapat keberkatan.
Sabar dikatakan sebagai dhiya’ karena di dalamnya terdapat keberkatan yang sangat sangat besar.

(Sumber: Ringkasan Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh - http://muslim.or.id/)

Friday, September 10, 2010

Agar HIDUP selalu INDAH dan NIKMAT




HIDUP adalah arena UJIAN
HIDUP adalah gudangnya MASALAH
Bahkan orang MATI pun mempunyai MASALAH
Kecuali mereka yang berIMAN dan berTAQWA

Buat orang yang berIMAN dan berTAQWA …
….....HIDUP adalah INDAH
Buat orang yang berIMAN dan berTAQWA…
…….UJIAN dan MASALAH akan terasa NIKMAT
Apalagi setelah MATI…

Mereka memandang keBAIKan dan keBURUKan sebagai UJIAN
Mereka memandang keBAIKan dan keBURUKan sebagai MASALAH
Mereka meNIKMATinya dengan keKHUSUKan dan rasa CINTA
Dan bagi mereka tidak ada MASALAH lagi setelah MATI

Mereka tidak pernah LALAI bila mendapat keBAIKan
Mereka tidak pernah berKELUH bila mendapat keBURUKan
Dan mereka selalu mendapat keBAIKan setelah keMATIan

keBAIKan yang didapat bagi mereka adalah…
………….....KASIH SAYANG dan FADILAH Allah
keBURUKan yang didapat bagi mereka adalah…
……………...keBERSAMAan dan kePASRAHan kepada-Nya
dan keMATIan bagi mereka adalah
……………...kePUASan yang tak berkeSUDAHan

Dengan keBAIKan mereka berSYUKUR
Dengan keBURUKan mereka berSABAR dan berTAWAKKAL
Dengan keMATIan mereka berTEMU Allah Sang KEKASIH

Karena mereka selalu mendapatkan NUR ( CAHAYA ) dari PENGUASA Alam
Karena mereka selalu mendapatka FURQAN ( PEMBEDA ) dari Sang PENCIPTA
Dan karena DOSA dan keSALAHannya telah diHAPUS dan diAMPUNi
Dan karena PAHALAnya diLIPATGANDAkan.

Maka marilah kita menaikkan LEVEL kita menjadi orang-orang berTAQWA
Dengan menjalankan SELURUH ATURAN Allah Subhanahu wa ta’ala,
Dan dengan menjalankan RUKUN ISLAM yang ketiga …
…………berPUASA di bulan RAMADHAN


“Hai orang-orang yang berIMAN, diWAJIBkan atas kamu berPUASA sebagaimana diWAJIBkan atas orang-orang SEBELUM kamu agar kamu berTAQWA” (QS 2:183)

“Kami akan mengUJI kamu dengan keBURUKan dan keBAIKan sebagai COBAAN (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS 21:35)

“Hai orang-orang yang berIMAN, jika kamu berTAQWA kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu FURQAN ( PEMBEDA ) dan mengHAPUSkan segala kesSALAHan-keSALAHanmu dan mengAMPUNi dosa-dosa mu. Dan Allah mempunyai KARUNIA yang besar.” (QS 8:29)

“Hai orang-orang yang berIMAN, berTAQWAlah kepada Allah dan berIMANlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan RAHMAT-Nya kepadamu DUA bagian (dunia dan akhirat), dan menjadikan untukmu NUR ( CAHAYA) yang dengan CAHAYA itu kamu berjalan dan Dia mengAMPUNi kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 57:28)

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anh, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda: “Sesungguhnya Allah ta’ala telah berfirman : ‘Barang siapa memusuhi WALI-Ku, maka sesungguhnya Aku menyatakan perang terhadapnya. Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (perbuatan) yang Aku SUKAi seperti bila ia melakukan yang FARDLU yang Aku perintahkan kepadanya. Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan SUNNAH hingga Aku menCINTAinya. Jika Aku telah menCINTAinya, maka jadilah Aku sebagai penDENGARannya yang ia gunakan untuk mendengar, sebagai pengLIHATannya yang ia gunakan untuk melihat, sebagai TANGANnya yang ia gunakan untuk memegang, sebagai KAKInya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meMOHON sesuatu kepada-Ku, pasti Aku MENGABULKANnya dan jika ia memohon perLINDUNGan, pasti akan Aku berikan kepadanya." [HR.Bukhari no. 6502]

“Barangsiapa yang berTAQWA kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya JALAN KELUAR (dari MASALAH) dan akan memberinya RIZQI dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang berTAWAKKAL kepada Allah niscaya Allah akan menCUKUPkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. “ (QS 65:2-3)

“Dan barangsiapa yang berTAQWA kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya keMUDAHan dalam urusannya.” (QS 65:4)

“Seandainya penduduk suatu negeri berIMAN dan berTAQWA pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keBERKAHan dari langit dan dari bumi, akan tetapi mereka menDUSTAkan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami SIKSA mereka disebabkan perbuatannya.”. (QS 7: 96)

“Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barangsiapa yang berTAQWA kepada Allah niscaya Dia akan mengHAPUS keSALAHan-keSALAHannya dan akan meLIPATGANDAkan PAHALA baginya.” (QS 65:5)

Thursday, September 9, 2010

MULUTMU HARIMAUMU



Kita sebagai manusia memang telah diberikan banyak sekali nikmat oleh AllahTermasuk nikmat dapat berbicara.Akan tetapi.... banyak yang salah menggunakan nikmat ini.Mereka tak mengerti bahwa mulut yang telah dikaruniakan oleh-Nyaseharusnya dapat dijaga dengan baik dan digunakan hanya untuk kebaikan.

Terutama sekali pada bulan Ramadhan

Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang berIMAN kepada Allah dan Hari Akhir (Kiamat), hendaklah ia BERKATA yang BAIK atau DIAM" (Muttafaq 'Alaihi)

Lalu dalam hadist lain disebutkan:"Allah memberi rahmat kepada orang yang BERKATA BAIK lalu mendapat keUNTUNGan, atau DIAM lalu mendapatkan keSELAMATan." (HR Ibnul Mubarak)

Demikianlah....Lidah seseorang itu sangat berbahaya sehingga dapat mendatangkan banyak kesalahan.

Imam Ghazali telah menghitung ada 20 bencana karena lidah...antara lain:

berdusta,

ghibah (membicarakan kejelekan orang lain),

adu domba,

saksi palsu,

sumpah palsu,

berbicara yang tidak berguna,

menertawakan orang lain,

menghina orang lain,

memaki,dsb.

Jadi, sebaiknya kita memelihara perbuatan kita,dan jangan menghambur-hamburkan perkataan yang sekiranya dapat membahayakan kita.Umumnya manusia yang BANYAK omong selalu berbuat SALAH dan DOSA.

Karena itu, mukmin yang senantiasa merasa diawasi oleh Allahwajib mengerti bahwa PERKATAAN itu termasuk amalannya yang kelak akan dihisab: amalan baik maupun buruk.Karena pena Ilahi tidak mengalpakan satupun perkataan yang diucapkan manusia.Ia pasti mencatat dan memasukkannya ke dalam buku amal.

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,dan Kami lebih DEKAT kepadanya daripada urat lehernya.(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya,seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.Tiada suatu UCAPANpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."

(QS. Qaaf: 16-18)

Karena itu...KATAKANLAH yang BAIK agar kita mendapatkan KEBERUNTUNGAN,dan DIAMLAH dari keburukan supaya kita SELAMAT



Wednesday, September 8, 2010

KISAH KAIN BATIK DAN KAIN KAFAN




Sebuah toko kain yang sangat terkenal mendapat pesanan kain BATIK dan kain KAFAN pada hari yang sama. Kain BATIK telah dipesan oleh seorang pejabat negara dan kain KAFAN yang telah dipesan oleh keluarga seorang alim ulama yang soleh dan menjadi teladan untuk masyarakat. Sebelum kain-kain tersebut dibawa oleh pemesannya, terjadilah percakapan antara kain KAFAN dan kain BATIK………….

BATIK: “Hey….kain mayit. Selamat tinggal ya?! Sebentar lagi kamu mau masuk ke kubur. Ha…ha….ha….”

KAFAN: “Ya….terimaksih saudaraku sudah memberikan selamat untukku.”

BATIK: “Kasihan banget ya nasibmu. Kain murahan, dipakein buat bangkai manusia pula. Aku dong nih kain mahal, ada coraknya, bisa dibanggain sama yang make, apalagi jadi rebutan INDONESIA sama MALAYSIA. Ha….ha…ha….”

KAFAN: “Aku bangga kok biarpun cuma jadi kain KAFAN…”

BATIK: “Apanya yang bisa dibanggain??? Sebentar lagi kamu naik keranda menuju kubur yang gelap. Sedangkan aku akan naik mobil mewah dan menuju ke hotel berbintang tempat resepsi pernikahan. Aku akan dilihat artis, pejabat-pejabat tinggi dan orang-orang hebat lainnya…..”

KAFAN: “Tidak apa-apa aku naik keranda. Aku bahagia karena dalam perjalananku orang-orang akan melafalkan tasbih,tahmid,tahlil,takbir serta do’a yang akan membuat jenazah yang memakaiku nyaman dalam keranda. Aku juga akan bertemu malaikat penjaga kubur. Aku siap menjadi saksi saat manusia soleh yang mengenakanku ditanya oleh malaikat”

BATIK: “Ha…ha….kamu akan masuk tanah membungkusi bangkai manusia lalu akan dikerumunin cacing-cacing….”

KAFAN: “Tidak apa-apa, aku merasa lebih beruntung dari kamu. Aku tidak akan merasakan sakitnya dijahit, tidak akan pernah merasakan betapa tersiksanya di dalam mesin cuci dikucek-kucek, diperes. Tidak sampai di situ penderitaanmu. Kamu akan dipanggang di bawah terik matahari, setelah kering kamu akan dihaluskan dengan setrika…”

BATIK: (masih ngeyel dan sombong) “Pepatah mengatakan bersakit sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Setelah penderitaan yang kamu sebutkan tadi aku akan jadi busana yang bisa membuat orang terkagum kagum. Sedang kamu akan ditelan BUMI bersama bangkai manusia. Selain itu aku tidak akan pernah masuk kubur. Soalnya belum denger tuh orang mati pake BATIK……”

KAFAN: “Kamu lupa saudaraku??? Bahwa manusia cepat sekali bosan. Entah 2 bulan,6 bulan atau 1 tahun. Kamu akan dicampakkan oleh manusia. Setelah warnamu pudar atau jahitanmu sobek. Kamu hanya akan menjadi sampah yang berada di antara tumpukkan sampah yang baunya busuk dan dibakar. Atau tidak jarang juga manusia menggunakanmu untuk membersihkan kotoran.”

BATIK: “Arrrrrrrrrgggghhhhhhhhhh……diam jangan bicara lagi!!!!!!!!!!!!!”



Janganlah sombong dengan kecantikan fisik dan limpahan materi.
Kita tidak berhak merendahkan orang lain.
Bahwa Tuhan tidak melihat manusia berdasar fisik dan kekayaan,
Tapi amal kebaikan dan manfaat kita untuk orang lain.
Dan jadilah manusia yang berguna untuk orang lain dalam hal kebaikan.


Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi:
“Kesombongan adalah selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Oleh karena itu, barang siapa mengambilnya dari-Ku berperilaku dengan salah satu dari keduanya, maka Aku akan mencampakkannya ke neraka. (HR. Abu Dawwud dari Abu Hurairah ra).

Tuesday, September 7, 2010

PENYESALAN ORANG YANG MENINGGAL KHUSNUL KHOTIMAH


Marilah kita meningkatkan amal ibadah kita, terutama dengan beri'tikaf di masjid

Karena PENYESALAN ...ternyata bukan hanya milik orang yang meninggal secara SU'UL KHOTIMAH karena amal buruknya,

Orang yang meninggal secara KHUSNUL KHOTIMAH pun bisa menyesal karena amal baiknya merasa belum maksimal.

Untuk itu marilah kita baca kembali kisah hikmah yang pernah di posting KKH berikut:

ANDAIKATA LEBIH PANJANG LAGI…ANDAIKATA YANG MASIH BARU…ANDAIKATA SEMUANYA…

Seperti biasa ketika hari Jum’at tiba para kaum lelaki berbondong-bondong menunaikan ibadah Sholat Jum’at ke Masjid, ketika itu ada seorang Sahabat sedang bergegas menuju ke Masjid, di tengah jalan berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntunnya, lalu sahabat ini dengan sabar dan penuh kasih membimbingnya hingga tiba di masjid.

Pada hari yang lain ketika waktu menjelang Shubuh dengan cuaca yang amat dingin, Sahabat tersebut hendak menunaikan Jama’ah Sholat Shubuh ke Masjid, tiba-tiba ditengah jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan, kebetulan Sahabat tadi membawa dua buah mantel, maka ia mencopot mantelnya yang lama untuk diberikan kepada lelaki tua tersebut dan mantelnya yang baru ia pakai.

Pernah juga pada suatu ketika Sahabat tersebut pulang ke rumah dalam keadaan sangat lapar, kemudian sang istri menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging, namun tiba-tiba ketika hendak memakan roti yang sudah siap santap untuk dimakan tadi datanglah seorang musafir yang sedang kelaparan mengetuk pintu meminta makan, akhirnya roti yang hendak beliau makan tersebut dipotong menjadi dua, yang sepotong diberikan kepada musafir dan yang sepotong lagi beliau memakannya.

Maka ketika Sahabat tersebut wafat, Rosulullah Muhammad SAW datang, seperti yang telah biasa dilakukan beliau ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rosulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.

Kemudian Rosulullah berkata,” Tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?”Istrinya menjawab, “Saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal”

“Apa yang di katakannya?”

“Saya tidak tahu, ya Rosulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum wafat, ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong.”

“Bagaimana bunyinya?” desak Rosulullah.

Istri yang setia itu menjawab, suami saya mengatakan “Andaikata lebih panjang lagi……andaikata yang masih baru..….andaikata semuanya…….” hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?”

Rosulullah tersenyum.”sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,”ujar beliau. Jadi begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jum’at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan betapa luar biasanya pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata “andaikan lebih panjang lagi”. Maksud suamimu, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanya lebih besar lagi.

Ucapan lainnya ya Rosulullah?” tanya sang istri mulai tertarik. Nabi menjawab,”adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, “Coba andaikan yang masih baru yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi”.Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rosulullah?” tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan,”Ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba- tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu.

Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ‘ kalau aku tahu begini hasilnya, musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda.

Orang yang BERAMAL BAIK saja dia MENYESAL di AKHIR HAYATNYA...

Bagaimanakah dengan orang yang selama hidupnya BERAMAL BURUK?

Dan janganlah kita MENYESAL karena amal baik kita kurang MAKSIMAL...

Maka marilah BERMUJAHADAH untuk beramal di pengujung bulan Ramadhan dengan lebih giat lagi

Seperti Rasulullah, di setiap 10 hari terakhir beliau lebih giat beribadah dengan beri'tikaf,

Menghidupkan malamnya untuk sholat, tilawah, berdzikir dan berdo'a

Bahkan beliau ber'tikaf 20 hari pada Ramadhan sebelum beliau wafat.

Itu Rasulullah yang maksum...

Bagaiamana dengan kita yang masih membutuhkan banyak amal...

Untuk memberatkan timbangan amal di 'Hari Pengadilan'...

Untuk menghapus dosa-dosa yang terus menggunung...

Marilah bergegas, tinggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat...

Perbanyak tilawah Al Quran, Dzikir setiap saat, bersedekah, memberi makan takjil dsb...

Karena Ramadhan adalah bulan OBRAL pahala,

Bulan penuh rahmat, berkah dan ampunan Allah subhanahu wa ta'ala

Karena kita semua tidak tahu apakah tahun depan masih bisa berjumpa Ramadhan kembali

Amal ibadah kita bukan untuk keperluan Allah...Tetapi untuk kepentingan kita sendiri

Allah tidak membutuhkan peribadatan kita...

Kita yang membutuhkan ampunan dan rahmat-Nya

Agar kita selamat di akhirat nantinya...

Allah berfirman (yang artinya) : “Jika kamu BERBUAT BAIK (berarti) kamu berbuat baik BAGI DIRIMU SENDIRI dan jika kamu BERBUAT JAHAT, Maka (kejahatan) itu BAGI DIRIMU SENDIRI”. (Al-Isra:7)

Selamat bermujahadah dalam beribadah Ramadhan...

Wassalam

Thursday, September 2, 2010

10 Pintu Setan dalam Menyesatkan Manusia


Sahabat Hikmah,

Ketahuilah bahwa HATI adalah ibarat sebuah BENTENG.

Setan sebagai musuh kita selalu ingin memasuki benteng tersebut.

Setan senantiasa ingin memiliki dan menguasai benteng itu.

Tidak mungkin benteng tersebut bisa terjaga selain adanya penjagaan yang ketat pada pintu-pintunya.

Pintu-pintu tersebut tidak bisa terjaga kecuali jika seseorang mengetahui pintu-pintu tadi.

Setan tidak bisa terusir dari pintu tersebut kecuali jika seseorang mengetahui cara setan memasukinya.

Cara setan untuk masuk dan apa saja pintu-pintu tadi adalah sifat seorang hamba dan jumlahnya amatlah banyak.

Pada saat ini kami akan menunjukkan pintu-pintu tersebut yang merupakan pintu terbesar yang setan biasa memasukinya.

Semoga Allah memberikan kita pemahaman dalam permasalah ini.

Pintu pertama: HASAD (dengki) dan TAMAK.

Ini adalah pintu terbesar dan pertama yang telah menggelincirkan Nabi Adam dan anaknya. Jika seseorang begitu tamak pada sesuatu, ketamakan tersebut akan membutakan, membuat tuli dan menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang seperti ini tidak lagi mengenal jalan masuknya setan. Begitu pula jika seseorang memiliki sifat hasad, setan akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang mungkar.

Pintu kedua: MARAH

Ini juga adalah pintu terbesar. Ketahuilah, marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentara setan akan melakukan serangan dan mereka akan menertawakan manusia. Inilah yang terjadi seorang anak membunuh bapaknya atau sebaliknya. Jika kondisi kita seperti ini, minta perlindunganlah pada Allah.

Pintu ketiga: SANGAT SUKA MENGHIAS-HIASI

Yaitu sangat suka menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangat merugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.

Pintu keempat: KENYANG

Yaitu kenyang karena telah menyantap banyak makanan. Keadaan seperti ini akan menguatkan SYAHWAT dan melemahkan untuk melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan dia dapatkan di akhirat.

Pintu kelima: TAMAK KEPADA ORANG LAIN

Jika seseorang memiliki sifat seperti ini, maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya dari kemungkaran.

Pinta keenam: TERGESA-GESA

Yaitu sifat selalu tergesa-gesa dan tidak mau bersabar untuk perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.”

(Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Pintu ketujuh: CINTA HARTA

Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang berkaitan dengan harta.

Pintu kedelapan: TA'ASHUB GOLONGAN

Yaitu mengajak orang awam supaya ta’ashub (fanatik) pada madzhab atau golongan tertentu, tidak mau beramal selain dari yang diajarkan dalam madzhab atau golongannya.

Pintu kesembilan: MEMIKIRKAN HAKEKAT DZAT DAN SIFAT ALLAH

Yaitu mengajak orang awam untuk memikirkan hakekat (kaifiyah) dzat dan sifat Allah yang sulit digapai oleh akal mereka sehingga membuat mereka menjadi ragu dalam masalah paling urgen dalam agama ini yaitu masalah aqidah.

Pintu kesepuluh: BURUK SANGKA

Yaitu selalu berburuk sangka terhadap muslim lainnya. Jika seseorang selalu berburuk sangka (bersu’uzhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya. Seharusnya seorang mukmin selalu mencari udzur dari saudaranya. Berbeda dengan orang munafik yang selalu mencari-cari ‘aib orang lain.

Semoga kita dapat mengetahui pintu-pintu ini dan semoga kita diberi taufik oleh Allah untuk menjauhinya.

Rujukan: Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Ibnu Qudamah Al Maqdisiy

Wednesday, September 1, 2010

NAMA2 ALLAH SWT DAN MAKNANYA.

( Asmaul Husna )


1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
...6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Saba

 

blogger templates | Make Money Online