BERKONGSI NIKMAT IMAN, ISLAM ALLAHHU AKBAR

Thursday, January 21, 2010

CORETAN : AMUKAN UNSUR ALAM...

السلام عليكم وحمة الله

و قال الله تعالى
فاخذتهم الرجفة فأصبحوا فى دارهم جثمين
الأعراف : 78

Gambar runtuhan bangunan akibat gempa bumi di Padang, Indonesia.


Setakat artikel ini di tulis, sudah hampir 600 nyawa disahkan terkorban akibat gempa bumi berukuran 7.6 skala richter yang melanda Padang, Sumatera Barat Indonesia. Angka korban dianggarkan akan mencecah ribuan orang. Begitulah bencana terkini yang melanda negara jiran kita, Indonesia. Sebelum ini kita dipertontonkan dengan keadaan Manila yang ditenggelamkan oleh air akibat ribut taufan.. Angka korban pula dianggarkan sekitar 150 orang, Kemudian tsunami pula melanda Kepulauan Samoa Amerika.

Bencana yang menimpa akibat amukan unsur alam dan terjadi secara berderetan ini sepatutnya menjadi i’tibar dan peringatan kepada kita..

Saya teringat deretan ayat dalam surah Al-A’raf yang menceritakan tentang kisah Kaum Tsamud yang engkar kepada ajaran Nabi Saleh dan menganggapnya sebagai seorang pendusta. Mereka ini dibinasakan Allah dengan gempa bumi yang amat dasyat.

Firman Allah S.W.T :

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. dia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. unta betina Allah Ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang kerananya) kamu akan ditimpa seksaan yang pedih."
(Al-A’raf : ayat 73)

Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi, kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu bermaharajalela di muka bumi membuat kerosakan.
(Al-A’raf : ayat 74)

Pembesar-pembesar yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya".
(Al-A’raf : ayat 75)

Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu".
(Al-A’raf : ayat 76)

Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)".
(Al-A’raf : ayat 77)

Karena itu mereka ditimpa gempa, Maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
(Al-A’raf : ayat 78)

Begitulah deretan maksud ayat yang akhirnya membawa kepada bencana gempa dan memusnahkan Kaum Tsamud. Puncanya adalah kerana tidak taat kepada Allah dan utusanNya malah mencabar kuasa Allah S.WT. Sesunguhnya Allah S.W.T tidak pernah berlaku zalim kepada hambaNya, namun hambaNyalah yang seringkali menzalimi diri mereka sendiri.

Ayat ke 78 dalam surah al-A’raf itu diulang sekali lagi dalam surah yang sama pada ayat ke-91.

Kita bagaimana?

Adakah kita telah membuat persiapan untuk menghadapinya? Dalam hal bala’.. Allah SWT tidak membezakan samada seseorang itu beriman kepadanya ataupun tidak. Kita digalakkan senantiasa berdoa agar Allah SWT menyelamatkan kita dari bala di dunia dan azab di akhirat. Kita hanya berdoa, urusan selebihnya adalah hak Allah SWT. Ingatlah, bala Allah diturunkan angkara perbuatan manusia. Di negara kita sendiri terlalu banyak perkara-perkara munkar yang berlaku. Baca sajalah dalam surat khabar dan internet, tontonlah sendiri dalam televisyen…. betapa ramai manusia yang engkar kepada Allah dan Rasulullah SAW. Engkarnya seseorang dan membuat Allah murka bererti dia secara tidak langsung ‘menjemput’ bala dari Allah S.W.T

Firman Allah S.W.T:
Sesungguhnya mereka telah mendustakan kebenaran (Al-Quran) ketika ia sampai kepada mereka. Oleh itu, akan datanglah kepada mereka berita (yang membuktikan kebenaran) apa yang mereka selalu ejek-ejek itu (iaitu mereka akan ditimpa bala bencana).
(Al-An’am : ayat 5

Lagi Firman Allah S.W.T :
Kemudian apabila mereka melupakan apa yang telah diperingatkan mereka dengannya, Kami bukakan kepada mereka pintu-pintu segala kemewahan dan kesenangan, sehingga apabila mereka bergembira dan bersukaria dengan segala nikmat yang diberikan kepada mereka, Kami timpakan mereka secara mengejut (dengan bala bencana yang membinasakan), maka mereka pun berputus asa (dari mendapat sebarang pertolongan).
(Al-An’am : ayat 44)


Adalah menjadi harapan agar kita tidak dilalaikan dengan perkara-perkara munkar dan zalim yang boleh membinasakan diri kita sendiri. Kita turut bersedih dengan apa yang menimpa saudara-saudara kita di tempat lain… namun apakah sekadar bersedih tanpa ada rasa keinsafan dalam diri…. Renung-renungkan….

*Pemimpin yang tidak taat kepada Allah sudah tentu tidak dapat memimpin masyarakat dan rakyatnya agar mentaati Allah SWT. Nilai-nilai kepatuhan beragama tidak dapat diterapkan dengan sempurna dan jadilah masyarakat yang jahil serta melakukan kerosakan. Hal ini tentunya mengundang kemurkaan Allah…..


0 Siapa Bran Komen Ni..!:

 

blogger templates | Make Money Online