BERKONGSI NIKMAT IMAN, ISLAM ALLAHHU AKBAR

Thursday, January 27, 2011

GADIS BUTA, BISU DAN TULI...


Dahulu ada seorang pemuda alim bernama Tsabit Bin Nu’man. Suatu saat, dia memasuki sebuah kebun apel. Kerana sudah seharian belum makan, dia pun memetik satu biji apel lalu memakan separuhnya, kemudian berjalan menuju sungai untuk minum.

Tiba-tiba ia sedar, “Celaka engkau wahai Tsabit, bagaimana engkau boleh memakan hasil tanaman kebun ini, tanpa terlebih dahulu meminta izin kepada pemilik kebun?” batinnya menyesal. Tsabit mencari pemilik kebun untk meminta darinya kehalalan apel yang telah dimakannya. “Saya takut, makanan yang tidak halal ini akan mencelakakanku di kemudian hari”, kata Tsabit setelah menceritaan perbuatannya.

Pemilik kebun berkata, “Demi Allah, aku tidak akan ridha dengan perbuatanmu, sebelum engkau memenuhi satu syarat yang ku ajukan padamu”. Tsabit Bin Nu’man bertanya, “Apakah syarat itu wahai tuan?”, “Engkau harus menikah dengan putriku satu-satunya!” jawab pemilik kebun, Apa ? Aku harus menikah dengan putrimu? Tanya Tsabit Heran. Pemilik kebun menjawab “Iya”. Meski terkejut, Tsabit berkata dalam hati, “Aku tidak mungkin menikah dengan gadis buta, bisu dan tuli. Tapi, daripada Allah memasukkan aku ke dalam neraka-Nya dan meminum nanah karena aku memakan buah apel yang tidak halal, maka aku harus menerima tawaran pemilik kebun ini. Aku takut kepada Allah”.

Berhari-hari Tsabit membayangkan akan menjalani hidup dengan seorang wanita cacat. Ia terus dihinggapi was-was, hingga ketika Tsabit di persilahkan memasuki kamar pengantin, Laa haula wala quwwata illa billah, gadis itu langsung menyambutnya dengan ucapan “Assalamu Alaikum”. Tsabit seakan tak percaya, seolah-olah ia sedang memandang bidadari surga.

Tsabit yang terkejut bertanya, “Apa yang terjadi ? ayahmu mengatakan bahwa engkau adalah seorang gadis buta, bisu dan tuli, padahal kenyataannya kau adalah wanita sempurna”.
Gadis itu menjawab “Ayahku telah berkata jujur, memang aku bisu, karena mulutku tidak pernah mengeluarkan ucapan yang dimurkai Allah. Aku tidak pernah berbicara kepada seorang laki-laki yang bukan mahramku, Aku juga gadis tuli, karena aku tidak pernah duduk di majelis tempat para wanita betah berlama-lama membicarakan kejelekan saudaranya, Aku tidak terlibat dengan pembicaraan yang tidak pernah mendatangkan manfaat kepada diriku dan agamaku. Aku juga buta, karena aku tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan Allah”.

Subhanallah, Allah telah mempertemukan dua hamba yang saleh ini dalam mahligai rumah tangga yang bahagia dan penuh kedamaian.

Ditulis kembali dari buku Engkau Lebih Cantik Dari Bulan Purnama_Muhamad Yasir.

0 Siapa Bran Komen Ni..!:

 

blogger templates | Make Money Online