“SILAHKAN BERMAKSIAT KEPADA ALLAH, TETAPI JANGAN MENGGUNAKAN APA YANG MENJADI MILIK-NYA !”
Pada suatu masa seorang ahli maksiat bertemu dengan temannya yang ahli ibadah dan baru keluar dari masjid, kemudian dia bertanya:
“ Bro, mengapa Loe tidak lagi mau bergabung dengan kami ? Apa yang membuat Loe tidak mau mengikuti kami? Ayolah biar adil, Loe boleh ke masjid, tapi jangan meninggalkan kami lahh”
Temannya yang ahli ibadah berkata:
“ Bro…Gue tidak mau mendurhakai Allah… Silahkan Loe bermaksiat kepada Allah, tetapi jangan menggunakan apa yang merupakan milik-Nya, Gue tidak mau durhaka kepada-Nya !”
Ahli maksiat tadi akhirnya pergi dengan kecewa…dan mengatakan:
“ Ya udah kalau Loe gak mau balik…kita pisah.”
Ahli ibadah berkata:
“Tidak bro, Gue selalu ingin bersama kalian, bukan hanya sampai mati, tetapi sampai waktu sesudah mati”
“Tidak, Loe sudah tidak setia dengan kami.” Jawab ahli maksiat sambil ngeloyor pulang ke rumahnya.
Sesampai di rumahnya, menjelang tidur dia teringat perkataan temannya yang ahli ibadah
“ Bro…Gue tidak mau mendurhakai Allah… Silahkan kalian bermaksiat kepada Allah, tetapi jangan menggunakan apa yang merupakan milik-Nya, Gue tidak mau durhaka kepada-Nya !”
Dia mulai merenungkan apa yang dia dengar dari temannya tentang apa yang selama ini telah dilakukannya:
“Mengapa dia berkata begitu? Pada waktu gue mabok, gue mencuri, gue main cewek apakah ada milik Allah yang gue pakai ?”
Lama dia berpikir dan merenung…Tiba-tiba ahli maksiat mendengar pengumuman dari musholla tentang kematian:
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun, telah berpulang ke Rahmatullah Fulan bin Fulan pada jam 22.00. Akan dimakamkan besok hari jam 09.00. Sesungguhnya kita semua milik Allah dan sesungguhnya kita semua akan dikembalikan kepada-Nya.”
Kemudian dalam hati ahli maksiat berkata:
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.. Sesungguhnya kita semua milik Allah dan sesungguhnya kita semua akan dikembalikan kepada-Nya…???”
“Jadi tubuh gue milik Allah…?”
“Mata gue milik Allah…?”
“Mulut, telinga, tangan dan kaki semuanya milik-Nya….?”
“Padahal selama ini gue merasa diri ini milik diri gue sendiri, sehingga gue bebas menentukannya sesuai kehendak gue. Tapi gue dulu gak ada, dan Allah yang menciptakan gue dan memberi kehidupan gue???”
“Astaghfirullahal ‘azhim…. Kok teganya ya …. Gue menggunakan apa-apa yang dipinjamkan oleh Allah untuk hidup…tapi gue menggunkannya bukan sesuai kehendak-Nya, bahkan gue menggunakannya untuk hal-hal yang dibenci-Nya…. Sungguh Allah Maha Adil menghukum orang-orang yang berbut maksiat ”
“Yaaa Allah …masihkah ada pintu taubat untukku yang sudah begitu banyak bermaksiat kepada-Mu?”
“Yaaa Allah …bila Engkau tidak mengampuniku dan mengasihaniku niscaya aku termasuk orang-orang yang sangat merugi.”
Cerita di atas memberikan pelajaran kepada kita, bahwa:
Kita tidak mempunyai apa-apa
Bahkan diri kita ini adalah bukan milik kita sendiri
Semuanya adalah pinjaman dari Allah SWT
Langit, bumi dan apa yang di antara keduanya… semuanya Milik Allah
Allah Maha Kaya…
Dan kita miskin papa…
Namun apakah milik Allah itu semua telah dipergunakan sesuai Kehendak-Nya?
Telinga yang kita gunakan untuk mendengar..?
Mata yang kita gunakan untuk melihat..?
Mulut yang kita gunakan untuk makan..?
Lidah yang kita gunakan untuk bisacara..?
Tangan yang kita gunakan untuk berbuat..?
Kaki yang kita gunakan untuk melangkah..?
Apakah semuanya sesuai dengan KEHENDAK Sang PENCIPTA dan PEMILIK...?
Atau masih digunakan sesuai kehendak NAFSU walaupun Allah MURKA..?
Mata, telinga, mulut, lidah, tangan dan kaki kita apakah sudah digunakan sesuai kehendak-Nya?
Termasuk rambut wanita nan indah apakah sudah ditutup sesuai kehendak Sang Pemilik?
Karena Allah subhaanahu wa ta'alaa berfirman:
"Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan JILBABnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang." (QS Al Ahzab : 59)
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain KERUDUNG ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS An Nur : 31)
"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS Al Baqarah : 284)
“SILAHKAN BERMAKSIAT KEPADA ALLAH, TETAPI JANGAN MENGGUNAKAN APA YANG MENJADI MILIK-NYA !”
Semoga kita selalu mendapat TAUFIQ/HIDAYAH dan dilindungi dari keburukan NAFSU serta kejahatan SYAITHAN
Wallahu a'lam bishowab
0 Siapa Bran Komen Ni..!:
Post a Comment